Diam itu Emas…?


Diam itu adalah emas, diam adalah ibadah yang tanpa bersusah payah, diam adalah perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah, diam adalah kehebatan tanpa kerajaan, benteng tanpa pagar, kekayaan tanpa meminta kepada orang, istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal, penutup segala aib.

“Orang yg paling saya cintai di antara kalian dan paling dekat denganku adalah orang yg baik akhlaknya, dan orang yg paling saya benci di antara kalian dan paling jauh denganku adalah orang yg jelek akhlaknya, yaitu orang yg banyak bicara, orang yg menghina orang lain dg perkataannya dan orang yg sombong.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi ad-Dunya)

Ketika mengkritik, keseimbangan antara bicara dan diam adalah kuncinya, kita harus tahu kapan bicara dan kapan harus diam. keseimbangan ini hanya kita yang tahu. Coba renungkan …Jika saat ini kita terlalu diam dan kurang bisa bicara, maka belajarlah untuk bicara tanpa menyakiti !namun bila kita sudah terlalu banyak bicara , maka sebaiknya diam.!

Segera berubahlah menuju titik keseimbangan dalam diam dan bicara. Perbanyak pula keheningan, agar dapatkan kejernihan berpikir, kejernihan dalam mengambil keputusan. Kata kata yang menyakitkan akan membuat orang orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita.

Diam itu Emas, namun Bicara baik dan benar itu Berlian. Inilah ungkapan yang sangat tepat untuk alat bicara kita, kita memiliki sesuatu yang baik dan benar..? Silahkan bicara. Jika tidak, sangat bagus jika anda diam. ALLAH menciptakan hanya satu mulut, sedangkan mata dan telinga masing-masing dua. Orang bijak mengatakan, agar kita lebih banyak melihat dan mendengar dibanding berbicara.

Kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh ALLAH, termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi…. banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tak mengerti bahwa mulut yang telah dikaruniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan

Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi. Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.

Kebanyakan hal-hal yang dapat memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab :

“Mulut dan kemaluan!”. (H.R. Tirmidzi)

“Dari Abi Musa r.a, dia telah berkata : “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah : “Ya Rasulullah, muslim manakah yang lebih utama?” Jawab Rasulullah : “Orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

“Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya”. (H.R. Athbrani dan Al-Baihaqi)

Seringkali, diam bisa menjadi senjata terbaik dari sekian senjata yang kita miliki. Salah satu ironi yang menarik dalam hidup adalah diam. Diam dapat membantu kita menjadi terpusat, tenang, introspektif, dan bahkan bijaksana. Dan diam sering dapat menyampaikan maksud kita dengan jauh lebih efektif daripada argument yang paling persuasif sekalipun.

Pikirkanlah betapa pentingnya diam untuk mempelajari sesuatu. Ketika kita bicara, sulit untuk mempelajari lebih banyak hal daripada apa yang telah kita ketahui. Tapi ketika dengan diam mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, seluruh isi dunia ini terbuka bagi kita. Kita dapat mulai mengerti segala sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan kita dapat mempunyai akses terhadap apa yang menurut pendapatnya tidak kita ketahui. Mendengarkan dengan diam merupakan kunci untuk memasuki pengalaman hidup yang lebih bermakna, lebih berpengetahuan dan empatif.

“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya” (HR.Ibnu Hiban)

Subhanallah, indahnya diam

Ya Allah…
kabulkan doa saya dalam diam ini…
Allahumma inni asaluka salamatan fiddin, wa afiatan fil jasad, wa ziyaadatan fil ilmi, wa barokatan firizqi, wataubatan qoblal maut, warahmatan indal maut, wamaghfiratan ba’dal maut, Allahumma hawin alaina fi sakaratul maut, wanajatan minannaar wal afwa minal hisab…

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...